Hari ini perseids akan terjadi menurut apa yang telah diprediksi oleh ilmu astronomi. Hujan meteor perseids ini sangat indah bila kita bisa melihatnya berikut artikel mengenai apa dan bagaimana Hujan meteor perseids ini ;
Perseids adalah hujan meteor yang dimulai dari pertengahan Juli, dan mencapai puncaknya pada tanggal 12-14 Agustus. Perseids terjadi dari partikel yang berasal dari ekor komet Swift-Tuttle. Hujan meteor ini dinamakan Perseids karena hujan meteor ini terlihat seakan-akan berasal dari rasi Perseus.
Hujan meteor perseids ini dapat diamati dengan baik dari belahan bumi bagian utara dan sulit diamati dari belahan bumi bagian selatan. Di Indonesia yang berada di ekuator, hujan meteor perseids ini harusnya masih dapat diamati walaupun tidak sebaik dari belahan bumi bagian utara. Tentunya saudara-saudara kita yang berada di utara Indonesia dapat mengamati Perseids dengan lebih baik.
Untuk mengamati hujan meteor perseids sebaiknya hindari berada di tengah-tengah kota yang penuh dengan polusi cahaya. Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor perseids adalah jam 1 malam sampai dengan jam 4 pagi. Pada jam 1 malam, Perseus baru muncul dari horizon pada arah Timur Laut. Rasi ini kemudian akan bergerak ke atas dan mencapai puncaknya pada sekitar pukul 6 pagi pada arah Utara dengan sudut kurang lebih sebesar 30 derajat di atas horizon. Tanpa memperhitungkan faktor lain seperti cuaca, maka waktu terbaik untuk mengamati Perseids adalah sekitar pukul 4 pagi, di saat cahaya matahari belum mempengaruhi pengamatan dan sudut pengamatan berada pada posisi paling tinggi, yaitu sekitar 20 derajat di atas horizon.
pendapat lainnya mengatakanSenin-Selasa, 11-12 Agustus 2008 ( Best Event !! )
Perseids Meteor Shower @ 23.00 WIB - Subuh


Malam ini (Senin malam) 11 Agustus menjelang tengah malam hingga Selasa dinihari menjelang Subuh langit akan disuguhi tontonan spektakuler yaitu hujan meteor. Hujan meteor yang dikenal dengan nama Perseids Meteor Shower iakan turut menyemarakkan HUT RI ke-63 tahun ini. Dinamakan Perseids karena meteor ini seolah berasal dari Rasi Perseus. Perseids merupakan salah satu fenomena hujan meteor terbesar setiap tahunnya. Asal meteor shower Perseids disebabkan oleh sisa-sisa debu ekor komet 109P/Swift-Tuttle yang pertama kali teramati pada tahun 1862. Swift-Tuttle begitu legendaris karena pada 14 Agustus 2126 diramalkan bakal berbenturan dengan Bumi. Perseids dapat menampakkan 80 s.d. 100 meteor setiap jam saat 'peak' pada malam ini serta kecepatannya yang mencapai 60 km/detik menjadikan shower ini terlihat bergerak lebih cepat dibanding meteor lain. Shower ini juga dikenal dapat menghasilkan goresan cahaya yang panjang terutama jika ia berada cukup jauh dari radiantnya. Pandangalah ke arah area Langit Utara agak rendah sebab radiant shower ini berada di Rasi Perseus. Terbit di arah Timur Laut sekitar pukul 11 malam. Cahaya bulan kali ini memang cukup mengganggu kenampakan Perseids dikarenakan mendekati fase purnama. Namun jangan khawatir menjelang pukul 02:00 dinihari Bulan akan tenggelam di Langit Barat dan langit kembali akan gulita. Rasi Orion yang menawan di Timur akan menemani anda dalam pengamatan. Shower ini dapat disaksikan mulai pukul 22.00 malam sampai pagi sebelum langit terang. Segera cari tempat gulita, berbaringlah rileks, konsentrasi dan nikmatilah pertunjukan Perseids kali ini. Jangan lupa hitung berapa meteor yang dapat anda saksikan malam ini.
Asal Hujan Meteor
Kebanyakan meteor berasal dari kumpulan sisa debu komet yang pernah melintas di dekat jalur orbit bumi. Selama periode satu tahun bumi mengelilingi matahari, maka pada suatu saat bumi melewati sekumpulan debu yang merupakan sisa komet tersebut. Akibatnya debu-debu yang berupa batuan tersebut tertarik oleh gravitasi bumi dan karena bumi memiliki sistem perlindungan berupa lapisan atmosfer maka ia akan terbakar dan nampak sebagai goresan cahaya yang melintas cepat di langit. Bahkan ketika meteor yang terbakar berukuran cukup besar, kita akan melihatnya seperti sebuah bola api atau ‘fireball’ yang memancarkan cahaya sangat terang seperti pernah terjadi pada bulan yang lalu di Yogyakarta. Berdasarkan penyelidikan diketahui bahwa asal dari meteor shower ini adalah kumpulan debu bekas Komet 109P atau Swift-Tuttle yang pernah melintas. Dilihat dari bumi bumi meteor-meteor tersebut seolah berasal dari satu titik di langit yang dikenal dengan istilah ‘radiant’.
Penamaan meteor shower ini umumnya didasarkan pada rasi atau gugus bintang tempat asal radiant meteor. Selama periode satu tahun banyak terjadi peristiwa meteor shower. Diantaranya yang cukup besar dan terkenal adalah; Quadrantids 3 Januari di rasi Bootes, Lyrids 21 April di rasi Lyra, Eta Aquarids 5 Mei di Rasi Aquarius, Southern Delta Aquarids 28 Juli di Rasi Aquarius, Perseids 12 Agustus di Rasi Perseus, Orionids 21 Oktober di Rasi Orion, Leonid 17 November di rasi Leo dan Geminids 13 Desember di Rasi Gemini. Juga selama bulan Agustus ini sebenarnya juga terjadi beberapa hujan meteor yang lain namun frekuensi kenampakannya hanya kecil.
0 Comment:
Posting Komentar